29 Oktober 2014

USAHA KREATIF DAN PRODUKTIF DI USIA SENJA



            Setelah selesai mengabdikan diri sebagai jurnalis dan abdi Negara, saya bekerja sebagai konsultan bersama Prof Dr. Charles Himawan, SH, LLM - Wirawan Wisaksana, SH bergabung dengan “PT.Indulexco Konsultan Group”, Prof Dr Charles Himawan, SH, LLM dan Wirawan wisaksana, SH dibidang legal dan saya urusan perpajakan.

            Dari sinilah diawali menjadi hanya group bertiga yaitu menjadi “Charles Himawan Legal Konsultan Group”, sebagai direktur utama dan penanggung jawab adalah Prof Dr Charles Himawan, SH, LLM (Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia), Direktur Wirawan wisaksana, SH (Legal Konsultan), Direktur H.R Sudrajat Brotokuntjoro (Konsultan Pajak dan Umum).

            Pekerjaan konsultan ini hanya mencakup Jepang dan Belanda yaitu membantu mendirikan kantor - kantor perwakilan asing antara lain : The Daiei Inc Perwakilan Jakarta Wisma Nusantara Lt.14, Perijinan kantor perwakilan yang diurus adalah : Ijin Masuk Imigrasi, permohonan SIUP Departemen Perdagangan, Permohonan Ijin Departemen Tenaga Kerja dan Kepolisian, mendaftarkan pajak di kantor pajak.

            Kepala kantor perwakilan biasanya hanya dibatasi selama 2 (dua) tahun, kepala perwakilan Daei pertama Hirono berturut-berturut diganti oleh Maruyam, Yamane, Ban Susunu dan Akiba.

            Pelayanan konsultan dilakukan sehari-hari sampai bubar, Aici Inc berkantor di Park Royal Jl. Jend Gatot Subroto, Morilin Asia berkedudukan di Pengadegan Jakarta Selatan kepala perwakilannya Teraura, Morilin Tokyo berkedudukan di Jl. Teuku Angkasa Bandung dengan kepala perwakilannya Furukawa, PT. Indo Nakano Gumi berkedudukan di Jl. Sudirman kepala kantornya Hagia, Takasago berkedudukan di Gedung Mulia Grogol kepala perwakilannya Suryadi dan Fusida.

            Saya diberi tugas khusus oleh Belanda sebagai Likwidator Tunggal Indonesia yaitu PT. Naromatics berkedudukan di Cimanggis dengan pimpinan Pieter Indradi Kosim dan Perwakilan Belanda, likwidasi ini dilakukan terus menerus selama 6 (enam) bulan, jadi hubungan saya waktu itu sangat dekat sekali.

            Demikian alur sejarah hidup saya setelah selesai mengabdikan diri sebagai abdi Negara dan Jurnalis.



PENGABDIAN DIRI DI MASYARAKAT DI USIA TUAKU



Pengabdian diri kepada nusa dan bangsa tak kunjung selesai, selanjutnya saya tetap mengabdikan diri pada masyarakat terutama masyarakat yang kurang beruntung (mampu) khususnya dalam bidang sosial kemasyarakatan dan melayani konsultasi berbagai masalah hidup dan terapi pengobatan alternatif.

Dalam pengabdian ini saya lakukan murni sosial tanpa memungut biaya kecuali pengganti pembelian jamu yang harganya pun cukup wajar dan terjangkau untuk perawatan selama 1 (satu) bulan, bagi yang tidak mampu jamu tersebut saya berikan gratis ( Cuma-cuma), pengabdian ini akan saya lakukan sampai akhir hayat. 

Namun saya akui dengan setulus-tulusnya serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan sejawat ataupun para mantan pasien yang telah tulus ikhlas mebantu dana secara rutin baik untuk keperluan anak yatim-piatu ataupun subsidi silang untuk bantuan jamu kepada yang kurang mampu, semoga allah membalas kebaikannya, jazakumullohu khoiron katsiro.

Untuk melestarikan dan mengenang sejarah asimilasi dan islamisasi di Indonesia rumah saya yang terletak di Taman Wisma Asri Jl. Salak Raya Blok A5 No. 42 RT 001/013 Teluk Pucung Bekasi Utara saya jadikan museum.

Untuk itu saya mendirikan “yayasan H.R Sudrajat Brotokuntjoro” dengan susunan pengurusnya sebagai berikut :

Ketua yayasan
 Moh. Hendra Sunata

Sekretaris
 H. Abdul Karim F. Linggo

Bendahara
RR. Sri Hastuti
RR. Sri Kuswardjati
RR. Sri Kuswardani
RR Indriati Amalia
RR Rizki Eka Puspita
RR Virana Hendrastuti

Semoga dengan apa yang telah saya lakukan di sepanjang hayat menjadikan siar islam di Indonesia demi tetap tegaknya dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).